Minggu, 28 Oktober 2012

Penyakit malaria adalah salah satu jenis penyakit berbahaya akibat parasit plasmodium yang penyebarannya dilakukan oleh nyamuk anopheles (naymuk malaria). Gejala yang timbul akibat penyakit malaria ditandai dengan demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Pada tahun 2011 di seluruh dunia terdapat sekitar 216 juta orang yang terjangkit malaria. Jumlah itu bias saja bertambah untuk tahun ini. Sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 256.000 orang yang terjangkit malaria dan sekitar 11.000 diantaranya meninggal dunia.
Mengingat banyaknya korban dari penyakit malaria ini, maka kita perlu waspada terhadap penyakit ini. Hamper semua orang memiliki resiko terkena malaria. Namun, dari sekian banyak orang ada beberapa orang yang paling mudah terserang penyakit malaria yaitu:
1. Ibu hamil
Bagi ibu hamil, masalah yag sering timul adalah anemia. Sedangkan malaria juga dapat menyebabkan anemia, sehingga jika ibu hamil terkena malaria, maka anemianya akan semakin parah. Anemia akan menyebabkan darah kekurangan hemoglobin, sehingga dampak pada bayi sangat besar. Akibat yang timbul bisa berupa bayi lahir premature, abortus dini, berat badan rendah, pertumbuhan janin terganggu dan kekurangan gizi.
2. Balita
Plasmodium akan merusak sel-sel darah merah, sehingga produktifitas pekerja menjadi tidak normal. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak.
3. Orang yang terinveksi HIV/AIDS
Orang yang terinveksi HIV/AIDS memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga bila parasit plasmodium menyerang akan dengan mudah menghancurkan pertahanannya.
4. Orang yang pindah dari daerah yang endemis malaria
Daerah endemis adalah daerah-daerah yang berisiko tinggi malaria. Di Indonesia daerah seperti itu berada di daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur.

A. Penyebab Penyakit Malaria

1. Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit tersebut termasuk binatang bersel satu, tergolong amuba yang disebut Plasmodium.
2. Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan malaria:
3. Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis malaria ini bisa menimbulkan kematian.
4. Vivax, penyebab malaria tersiana. Penyakit ini sukar disembuhkan dan sulit kambuh.
5. Malariae, penyebab malaria quartana. Di Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
6. Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat di Indonesia.
7. Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium masuk ke dalam darah manusian dan berkembang biak dengan membelah diri.


B. Penularan dan Penyebaran Penyakit Malaria

1. Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut.
2. Jenis-jenis vektor (perantara) malaria yaitu:
3. Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara malaria di daerah pantai.
4. Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan.
5. Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah perkebunan, kehutanan dan pegunungan.
6. Penularan yang lain adalah melalu transfusi darah. Namun kemungkinannya sangat kecil.


C. Tanda-tanda penyakit malaria

1. Dimulai dengan dingin dan sering sakit kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai satu jam.
2. Dingin diikuti demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita lemah, kulitnya kemerahan dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam.
3. Penderita mulai berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.


D. Bahaya penyakit malaria:

1. Rasa sakit yang ditimbulkan sangat menyiksa si penderita
2. Tubuh yang sangat lemah, sehingga tidak dapat bekerja seperti biasa
3. Dapat menimbulkan kematian pada anak-anak dan bayi
4. Perkembangan otak bisa terganggu pada anak-anak dan bayi, sehingga menyebabkan kebodohan.


E. Tindakan dan Pengobatan:

1. Memutus rantai penularan dengan memilih mata rantai yang paling lemah. Mata rantai tersebut adalah penderita dan nyamuk malaria.
2. Seluruh penderita yang memiliki tanda-tanda malaria diberi pengobatan pendahuluan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah penularan selama 10 hari.
3. Bagi penderita yang dinyatakan positif menderita malaria setelah diuji di laboratorium, akan diberi pengobatan secara sempurna.
4. Bagi orang-orang yang akan masuk ke daerah endemis malaria seperti para calon transmigran, perlu diberi obat pencegahan.


F. Tindakan-tindakan Pencegahan:

1. Usahakan tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2. Usaha pengobatan pencegahan secara berkala, terutama di daerah endemis malaria.
3. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
4. Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
5. Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah dan parit. Atau dengan memberi sedikit minyak pada air yang tergenang.
6. Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala
7. Menyemprot rumah dengan DDT.